RSS

Proses Terjadinya Hujan Ikan


Kamu mungkin tidak heran jika mendengar hujan es, hujan batu atau hujan asam, namun pernahkah kamu mendengar fenomena "hujan ikan"? Benarkah ikan-ikan memang berjatuhan dari langit dan menghujani bumi seperti hujan ikan, fenomena apa ini?

Hujan Ikan dan Hujan sebagai Anugerah untuk Alam
Hujan merupakan anugerah, bisa dibayangkan jika bumi tempat kita tinggal tidak pernah diguyur hujan. Kondisi seperti kekeringan berkepanjangan, tanah menjadi tidak subur, persediaan air menipis, tumbuhan dan hewan kekurangan asupan air dan manusia pun perlahan berada dalam kesulitan besar.


Hujan menurunkan air yang membawa kehidupan bagi tumbuhan, hewan terlebih manusia. Dalam kehidupan manusia, hujan menjadi bagian penting dalam siklus hidrologi, yaitu sebuah siklus atau proses terjadinya hujan. Hujan berawal dari air laut yang menguap, berubah menjadi awan. Kumpulan awan tersebut kemudian menjadi awan mendung. Selanjutnya setelah kian berat, air yang terkumpul di dalam awan mendung tersebut turun ke bumi berupa titik-titik air yang kita sebut hujan.

Dari bumi, air hujan tersebut kembali ke laut melalui aliran sungai dan anak sungai untuk mengulangi siklus itu dari awal. Dengan demikian, tentu saja hujan akan berupa air, namun ternyata alam memiliki banyak kejutan untuk manusia.
Selain hujan yang turun berupa air, ada hujan yang turun dalam bentuk ikan atau digunakan istilah hujan ikan. Wah, hujan ikan? Kira-kira apa yang menyebabkan terjadinya fenomena hujan ikan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Proses Terjadinya Hujan Salju


Bagaimana proses terjadinya hujan salju? Untuk menjawab itu, bisa kita mulai dari proses terjadinya salju. Berawal dari uap air yang berkumpul di atmosfer Bumi, kumpulan uap air mendingin sampai pada titik kondensasi (yaitu temperatur di mana gas berubah bentuk menjadi cair atau padat), kemudian menggumpal membentuk awan.

Pada saat awal pembentukan awan, massanya jauh lebih kecil daripada massa udara sehingga awan tersebut mengapung di udara persis seperti kayu balok yang mengapung di atas permukaan air. Namun, setelah kumpulan uap terus bertambah dan bergabung ke dalam awan tersebut, massanya juga bertambah, sehingga pada suatu ketika udara tidak sanggup lagi menahannya. Awan tersebut pecah dan partikel air pun jatuh ke Bumi.

Partikel air yang jatuh itu adalah air murni (belum terkotori oleh partikel lain). Air murni tidak langsung membeku pada temperatur 0 derajat Celcius, karena pada suhu tersebut terjadi perubahan fase dari cair ke padat. Untuk membuat air murni beku dibutuhkan temperatur lebih rendah daripada 0 derajat Celcius. Ini juga terjadi saat kita menjerang air, air menguap kalau temperaturnya di atas 100 derajat Celcius karena pada 100 derajat Celcius adalah perubahan fase dari cair ke uap. Untuk mempercepat perubahan fase sebuah zat, biasanya ditambahkan zat-zat khusus, misalnya garam dipakai untuk mempercepat fase pencairan es ke air.

Biasanya temperatur udara tepat di bawah awan adalah di bawah 0 derajat Celcius (temperatur udara tergantung pada ketinggiannya di atas permukaan air laut). Tapi, temperatur yang rendah saja belum cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air murni tersebut terkotori oleh partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi kristal-kristal es.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS